Kamis, 22 Maret 2018

YANG BANYAK DITANYAKAN MENGENAI KOMUNITAS UNIVERSAL



Apa itu KU?

KU - singkatan dari Komunitas Universal - lengkapnya Institut Komunitas Universal, sebuah institut yang didukung oleh Yayasan Karya Unggul Cinta Bangsa (YKUCB). YKUCB ini adalah yayasan yang bergiat untuk bekerja sama dengan mereka yang menyadari bahwa talenta yang diberikan Tuhan kepada mereka haruslah dikelola sedemikian rupa sehingga berbuah banyak demi kesejahteraan umum.


Apa inspirasi dasar dari KU?

Inspirasi dasar dari KU adalah hasil Konsili Vatikan II, terutama Dekrit tentang Kerasulan Awam dan Ajaran Sosial Gereja. KU adalah lembaga independen dan didirikan oleh kaum awam Katolik untuk memberi perhatian khusus pada pembinaan pemimpin-pemimpin dalam urusan tata dunia.


Siapa saja yang menjadi pokok perhatian KU?

Pokok perhatian KU adalah kaum awam Katolik yang betul sadar bahwa talenta yang diterimanya tidak untuk dibiarkan menganggur melainkan untuk dikembangkan secara terencana dan sistematis sebagai modal untuk memenuhi panggilan menjadi garam  dan terang dunia, sehingga tidak menjadi tawar, sehingga dibuang dan diinjak-injak orang atau disembunyikan di bawah gantang. (Bdk. Mat 5:16).


Hal apakah yang dipandang mendesak oleh KU?

Pertama-tama ikut mengambil bagian dalam pembenahan moral sehingga terwujudlah keadaban publik di negeri kita. Secara istimewa KU berusaha melaksanakan anjuran Dekrit tentang Kerasulan Awam : "Hendaknya orang-orang Katolik, yang mahir di bidang politik, dan sebagaimana wajarnya berdiri teguh dalam iman serta ajaran kristiani, jangan menolak untuk menjalankan urusan-urusan umum." (Dekrit tentang Kerasulan Awam, nomer 14).


Kapan KU didirikan?

Embrio KU muncul dari tahun 2003, dan menjadi mulai aktif sejak awal tahun 2009, kemudian diresmikan di bawah naungan Yayasan Karya Unggul Cinta Bangsa, sejak 2011.


Apa latar belakang pendirian KU?

KU muncul, tumbuh dan berkembang karena semakin adanya kesadaran bahwa umat Katolik dipanggil untuk senantiasa mengembangkan cara berada mereka di Indonesia. Keberadaan seorang Katolik di sebuah negeri adalah keberadaan seorang yang dipanggil untuk mencintai. Pertama cinta kepada Allah lebih dari segala sesuatu, cinta kepada diri sendiri sehingga mampu mencintai sesama, termasuk yang membencinya dengan demikian mampu memenuhi alam semesta dengan semangat cinta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar