Selasa, 15 Mei 2018

GAUDETE ET EXSULTATE 19 - 24

Pengantar: 

Gaudete et Exsultate - Bersukacitalah dan Bergembiralah adalah Seruan Apostolik yang ketiga dari Paus Fransiskus yang diterbitkan pada tanggal 19 Maret 2018. Dua seruan yang mendahului adalah Evangelii Gaudium - Sukacita Injil (24 November 2013) dan Amoris Laetitia - Sukacita Kasih (19 Maret 2016). Seruan ketiga ini segera menyebar di antara umat, kecuali karena isinya yang mengena, kiranya juga karena bahasanya sederhana. 



Catatan : 
Teks-teks di bawah ini merupakan terjemahan dari Naskah "Apostolic Exhortation Gaudete et Exsultate of The Holy Father Francis on The Call to Holiness in Today's World" yang dimuat di : 
http://w2.vatican.va/content/francesco/en/apost_exhortations/documents/papa-francesco_esortazione-ap_20180319_gaudete-et-exsultate.html

PERUTUSANMU  DALAM KRISTUS

19. Orang KristIani tidak dapat memikirkan perutusannya  di bumi ini tanpa melihatnya sebagai jalan kekudusan, karena “inilah kehendak Allah, pengudusanmu” (Bdk 1 Tes. 4: 3). Setiap orang kudus adalah  perutusan, yang direncanakan oleh Bapa untuk  mencerminkan dan mewujudkan segi  tertentu dari Injil pada saat tertentu pula.

20. Perutusan  memiliki  makna selengkap-lengkapnya  dan hanya dapat dipahami melalui Dia. Pada intinya, kekudusan  di dalam kesatuan   dengan Kristus  mengalami  misteri kehidupan-Nya. Itu terdiri dari penyatuan diri kita dengan kematian dan kebangkitan Tuhan dengan cara yang unik dan bersifat  pribadi, terus-menerus mati dan bangkit kembali dengan Dia. Tetapi hal itu juga dapat membuat  kehidupan kita sendiri dalam berbagai aspek membawa hasil seperti  kehidupan Yesus di dunia: kehidupan-Nya yang tersembunyi, kehidupan-Nya dalam komunitas, kedekatan-Nya dengan orang buangan, kemiskinan-Nya, dan cara-cara lain yang menunjukkan kasihnya yang rela berkorban. Permenungan misteri-misteri ini, seperti yang ditunjukkan oleh Santo Ignatius dari Loyola, menuntun kita untuk menjelmakannya dalam pilihan dan sikap kita. [18] Karena “segala sesuatu dalam kehidupan Yesus adalah tanda dari misterinya”, [19] “Seluruh hidup Kristus adalah pewahyuan Bapa”, [20] “Seluruh hidup Kristus adalah misteri penebusan”, [21] “Seluruh hidup Kristus adalah misteri pengumpulan baru di bawah satu kepala ”. [22] “Kristus memungkinkan kita untuk menghidupi di dalam diri-Nya segala sesuatu yang pernah Dia hidupi di dalam diri kita”. [23]

21. Rencana Bapa adalah Kristus, dan diri kita sendiri di dalam Dia. Pada akhirnya, Kristuslah yang mencintai di dalam kita, karena “kekudusan tidak lain adalah kasih yang dihayati sampai penuh”. [24] Sebagai hasilnya, “ukuran kekudusan kita berasal dari perawakan yang Kristus capai di dalam kita, sejauh bahwa, melalui kuasa Roh Kudus, kita menjadikan Dia contoh dalam menjalankan seluruh hidup kita.” [25] Setiap orang kudus  adalah sebuah pesan yang diambil oleh Roh Kudus dari kekayaan Yesus Kristus dan diberikan kepada umat-Nya.

22. Untuk mengenali kata yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita melalui salah satu orang kudusnya, kita tidak perlu terperangkap dalam rincian-rinciaan, karena di sana kita mungkin juga menghadapi kesalahan dan kegagalan. Tidak semua yang dikatakan oleh orang kudus sepenuhnya sesuai dengan Injil; tidak semua yang dia lakukan itu asli atau sempurna. Apa yang perlu kita renungkan adalah totalitas hidup mereka, seluruh perjalanan pertumbuhan dalam kekudusan, pancaran  dari Yesus Kristus yang muncul ketika kita memahami keseluruhan makna mereka sebagai pribadi. [26]

23. Ini adalah panggilan yang kuat untuk kita semua. Kamu  juga perlu melihat keseluruhan hidupmu sebagai sebuah perutusan. Cobalah melakukannya dengan mendengarkan Tuhan dalam doa dan mengenali tanda-tanda yang Dia berikan kepadamu. Selalu tanyakan kepada Roh apa yang Yesus harapkan darimu setiap saat dalam hidupmu dan dalam setiap keputusan yang harus kamu ambil,  sehingga dapat melihat tempatnya dalam perutusan yang kamu terima. Ijinkan Roh untuk menempa di dalam dirimu misteri pribadi yang dapat memancarkan Yesus Kristus di dunia saat ini. 

24. Semoga kamu  menyadari apa arti kata itu, pesan Yesus bahwa Allah ingin berbicara kepada dunia melalui hidupmu. Biarkan dirimu berubah. Biarkan dirimu diperbarui oleh Roh, sehingga pembaruan itu  bisa terjadi, jangan sampai kamu  gagal dalam perutusanmu yang  berharga itu. Tuhan akan membawanya ke pemenuhan meskipun kamu bersalah dan salah langkah, asalkan kamu  tidak meninggalkan jalan cinta tetapi tetap terbuka pada rahmat adikodratinya, yang memurnikan dan menerangi.

(bersambung) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar