Kamis, 17 Mei 2018

GAUDETE ET EXSULTATE 32 - 34

Pengantar: 

Gaudete et Exsultate - Bersukacitalah dan Bergembiralah adalah Seruan Apostolik yang ketiga dari Paus Fransiskus yang diterbitkan pada tanggal 19 Maret 2018. Dua seruan yang mendahului adalah Evangelii Gaudium - Sukacita Injil (24 November 2013) dan Amoris Laetitia - Sukacita Kasih (19 Maret 2016). Seruan ketiga ini segera menyebar di antara umat, kecuali karena isinya yang mengena, kiranya juga karena bahasanya sederhana. 



Catatan : 
Teks-teks di bawah ini merupakan terjemahan dari Naskah "Apostolic Exhortation Gaudete et Exsultate of The Holy Father Francis on The Call to Holiness in Today's World" yang dimuat di : 
http://w2.vatican.va/content/francesco/en/apost_exhortations/documents/papa-francesco_esortazione-ap_20180319_gaudete-et-exsultate.html



LEBIH HIDUP, LEBIH MANUSIA


32. Jangan takut pada kekudusan. Itu tidak akan menghilangkan energi, vitalitas, atau kegembiraanmu. Sebaliknya, kamu  akan menjadi apa yang ada dalam pikiran Bapa ketika ia menciptakanmu, dan kamu  akan setia kepada dirimu yang terdalam. Untuk tergantung  pada –Nya, Tuhan membebaskan kita dari setiap bentuk perbudakan dan menuntun kita untuk mengenali martabat kita yang  agung. Kita lihat ini  dalam diri  Santa Josephine Bakhita: “Dia diculik dan dijual sebagai budak pada usia tujuh tahun, dia sangat menderita di tangan tuan yang kejam. Tetapi dia sampai pada pemahaman pada  kebenaran yang mendalam bahwa Tuhan, dan bukan manusia, adalah Guru sejati setiap manusia, dari setiap kehidupan manusia. Pengalaman ini menjadi sumber kebijaksanaan besar bagi anak perempuan Afrika yang sederhana ini. ”[30]

33. Sejauh  setiap orang Kristiani  tumbuh dalam kekudusan, ia akan menghasilkan buah yang lebih besar bagi dunia kita. Para uskup di Afrika Barat telah mengamati bahwa “kita dipanggil dalam roh Evangelisasi Baru untuk diinjili dan menginjili melalui pemberdayaan kamu semua yang dibaptis, untuk menjalankan  peranmu sebagai garam dan terang dari dunia di mana pun kamua  menemukan diri Anda ”. [31]

34. Jangan takut untuk mengarahkan pandanganmu lebih tinggi, untuk membiarkan dirimu dicintai dan dibebaskan oleh Tuhan. Jangan takut membiarkan diri dibimbing oleh Roh Kudus. Kekudusan tidak membuatmu menjadi kurang manusiawi, karena ini adalah pertemuan antara kelemahanmu  dan kekuatan anugerah Allah. Karena dalam kata-kata León Bloy, ketika semua sudah dikatakan dan dilakukan, "satu-satunya tragedi besar dalam hidup adalah tidak menjadi orang suci". [32]


(bersambung) 

1 komentar:

  1. Terimakasih banyak untuk terjemahannya. Apakah sesudah nomor 34 akan ada kelanjutan terjemahnnya? Sangat berharap mendapatkan terjemahan selanjutnya. Tuhan memberkati.

    BalasHapus